Pemenang Golden Ball di Piala Dunia dari Masa ke Masa

Pemenang Golden Ball di Piala Dunia

Pemenang Golden Ball di Piala Dunia – Kalau kita bicara soal Piala Dunia, biasanya yang pertama terlintas di kepala adalah siapa juaranya. 

Namun, ada juga penghargaan individu yang nggak kalah prestisius, yaitu Golden Ball atau Bola Emas. Trofi ini diberikan kepada pemain terbaik di setiap edisi Piala Dunia. 

Uniknya, tidak semua penerima Golden Ball datang dari tim yang jadi juara. Ada kalanya pemain dari tim yang gagal angkat trofi justru tampil begitu brilian dan berpengaruh sehingga layak dianugerahi penghargaan tersebut.

Sepanjang sejarahnya, daftar Pemenang Golden Ball di Piala Dunia selalu jadi bahan perbincangan hangat. 

Dari kapten yang jadi motor tim, penyerang yang haus gol, sampai kiper yang penampilannya bikin lawan frustrasi, semua punya cerita yang bikin penghargaan ini terasa spesial.

Yuk, kita bahas lebih panjang kisah dari para pemenang Golden Ball di setiap edisi Piala Dunia.

Daftar Pemenang Golden Ball di Piala Dunia

1. Lionel Messi (Argentina) – Piala Dunia 2022

Piala Dunia 2022 di Qatar jadi momen yang paling emosional dalam karier Lionel Messi. Setelah bertahun-tahun mengejar trofi tertinggi di sepak bola, Messi akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya bersama Argentina. 

Namun, pencapaian Messi tidak berhenti di situ. Ia juga menjadi pemain pertama dalam sejarah yang meraih dua Golden Ball, setelah sebelumnya juga mendapatkannya pada 2014.

Selama turnamen, Messi tampil luar biasa dengan mencetak tujuh gol dan memberikan tiga assist. Ia benar-benar jadi pusat permainan Argentina, baik sebagai pencetak gol maupun kreator serangan. 

Dari fase grup, babak gugur, semifinal melawan Kroasia, hingga partai final dramatis kontra Prancis, Messi selalu hadir dengan performa yang menentukan. Golnya di final bahkan jadi pembuka jalan Argentina meraih kemenangan lewat adu penalti.

Golden Ball 2022 ini bukan sekadar trofi tambahan bagi Messi. Lebih dari itu, ia menjadi bukti bahwa Messi adalah pemimpin sejati dan ikon sepak bola yang mampu menginspirasi seluruh generasi.

2. Pemenang Golden Ball di Piala Dunia: Luka Modric (Kroasia) – Piala Dunia 2018

Kalau ada kisah Cinderella di Piala Dunia modern, Kroasia 2018 mungkin jadi salah satunya. Dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar 4 juta orang, siapa yang menyangka mereka bisa melaju hingga partai final? 

Salah satu kunci keberhasilan itu tentu saja adalah Luka Modric, sang kapten sekaligus jenderal lini tengah.

Meski hanya mencetak dua gol dan satu assist sepanjang turnamen, kontribusi Modric jauh lebih besar dari sekadar angka. 

Ia menjadi pengatur tempo, penghubung antar lini, sekaligus pemimpin yang memberi energi pada rekan setimnya. 

Kroasia bahkan berhasil menyingkirkan tim-tim besar seperti Argentina dan Inggris, sesuatu yang hampir mustahil jika bukan karena kecerdasan bermain Modric.

Walau akhirnya Kroasia kalah dari Prancis di final, Modric tetap membawa pulang Golden Ball. Penghargaan ini semakin melengkapi kariernya yang cemerlang, bahkan membuatnya berhasil merebut Ballon d’Or pada tahun yang sama, mematahkan dominasi Messi dan Ronaldo.

3. Lionel Messi (Argentina) – Piala Dunia 2014

Piala Dunia 2014 di Brasil mungkin terasa pahit bagi Lionel Messi. Argentina sudah begitu dekat dengan trofi, tetapi gol tunggal Mario Götze di final membuat mereka pulang hanya sebagai runner-up. 

Meski demikian, penampilan Messi sepanjang turnamen begitu gemilang sehingga ia tetap dianugerahi Golden Ball.

Messi mencetak empat gol di fase grup dan tampil konsisten sebagai penggerak utama tim. Ia sering jadi solusi saat Argentina kesulitan membongkar pertahanan lawan. 

Bahkan ketika gagal mencetak gol, kehadirannya tetap membuat lini pertahanan lawan sibuk dan memberi ruang bagi rekan-rekannya.

Meski banyak yang menganggap Messi lebih pantas mengangkat trofi Piala Dunia daripada Golden Ball, penghargaan itu tetap jadi bukti bahwa Messi adalah pemain paling berpengaruh di turnamen tersebut. 

Dan siapa sangka, delapan tahun kemudian, Messi akhirnya benar-benar meraih keduanya di Qatar 2022.

Baca Juga: “Kiper yang Pernah Meraih Gelar Golden Glove Piala Dunia

4. Pemenang Golden Ball di Piala Dunia: Diego Forlan (Uruguay) – Piala Dunia 2010

Nama Diego Forlan mungkin jarang masuk dalam daftar pemain terbaik dunia sebelum Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. 

Namun, setelah turnamen itu, ia langsung jadi salah satu pemain yang dikenang sepanjang masa. 

Forlan membawa Uruguay melaju hingga semifinal, sebuah pencapaian yang sangat luar biasa mengingat mereka tidak difavoritkan sama sekali.

Dengan torehan lima gol, Forlan berbagi status top skor bersama Thomas Müller, David Villa, dan Wesley Sneijder. Bedanya, Forlan melakukannya dengan cara spektakuler. 

Tendangan jarak jauh, sepakan voli, hingga eksekusi bola mati, semuanya ia lakukan dengan presisi tinggi.

Uruguay akhirnya finis di posisi keempat, tetapi Forlan dinobatkan sebagai pemain terbaik dengan raihan Golden Ball.

Bagi Uruguay, ini adalah pencapaian fenomenal, mengingat terakhir kali mereka masuk empat besar Piala Dunia adalah puluhan tahun sebelumnya. 

Forlan membuktikan bahwa pemain dari negara kecil pun bisa bersinar terang di panggung terbesar dunia.

5. Zinedine Zidane (Prancis) – Piala Dunia 2006

Piala Dunia 2006 di Jerman jadi panggung perpisahan Zinedine Zidane dari sepak bola profesional. 

Meski Prancis akhirnya kalah dari Italia di final lewat adu penalti, Zidane tetap dikenang sebagai salah satu bintang terbesar di turnamen itu.

Zidane mencetak gol penalti indah di final dengan gaya panenka yang berani, membuktikan ketenangannya di momen penuh tekanan. Sepanjang turnamen, ia memimpin Prancis dengan visi, teknik, dan karisma yang luar biasa. 

Laga melawan Brasil di perempat final bahkan sering disebut sebagai salah satu penampilan terbaiknya sepanjang karier.

Sayangnya, momen indah Zidane ternoda oleh insiden tandukan ke dada Marco Materazzi di final, yang membuatnya dikartu merah. 

Meski begitu, kontribusi dan pengaruhnya tetap tak terbantahkan, sehingga FIFA memberikan Golden Ball sebagai bentuk penghargaan atas performa luar biasanya.

6. Pemenang Golden Ball di Piala Dunia: Oliver Kahn (Jerman) – Piala Dunia 2002

Biasanya, penghargaan Golden Ball identik dengan pemain menyerang. Namun pada Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang, justru seorang kiper yang meraihnya, yaitu Oliver Kahn. 

Ini jadi catatan bersejarah karena hingga kini, Kahn masih satu-satunya penjaga gawang yang pernah mendapat Golden Ball.

Kahn tampil heroik sepanjang turnamen dengan lima kali mencatat clean sheet. Refleks cepat, keberanian dalam duel satu lawan satu, dan kepemimpinannya di bawah mistar membuat Jerman melaju hingga final. 

Sayangnya, Kahn melakukan blunder di partai puncak melawan Brasil yang membuat Ronaldo Nazario mencetak gol pembuka. Brasil pun menang 2-0 dan merebut trofi.

Meski gagal membawa Jerman juara, performa Kahn sepanjang turnamen terlalu sulit untuk diabaikan. 

Golden Ball 2002 pun jadi pengakuan dunia atas kehebatannya sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang sejarah.

7. Ronaldo Nazario (Brasil) – Piala Dunia 1998

Ronaldo Nazario datang ke Piala Dunia 1998 di Prancis sebagai pemain muda yang paling disorot. 

Ekspektasi terhadapnya begitu tinggi, dan ia nyaris memenuhi semuanya. Ronaldo tampil brilian sepanjang turnamen dengan empat gol dan banyak kontribusi di lini serang Brasil.

Namun, drama terjadi di final. Ronaldo dikabarkan mengalami masalah kesehatan sebelum pertandingan, tetapi tetap dimainkan. Sayangnya, penampilannya di bawah standar, dan Brasil kalah 0-3 dari Prancis. 

Meski begitu, FIFA tetap menobatkannya sebagai pemenang Golden Ball, mengakui dampak besar Ronaldo sejak fase grup hingga semifinal.

Empat tahun kemudian, Ronaldo membalas kegagalan itu dengan membawa Brasil juara di Piala Dunia 2002 sekaligus menjadi top skor. Tetapi Golden Ball 1998 tetap jadi salah satu bukti bahwa ia adalah fenomena sejati sepak bola.

8. Romario (Brasil) – Piala Dunia 1994

Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat adalah panggungnya Romario. Striker mungil dengan insting tajam ini benar-benar jadi mimpi buruk bagi bek lawan. Ia mencetak lima gol sepanjang turnamen, termasuk gol-gol penting di fase gugur.

Romario tak hanya mencetak gol, tetapi juga menjadi pemimpin lini depan Brasil yang kala itu bermain dengan gaya menyerang cepat. 

Kombinasinya dengan Bebeto jadi salah satu duet paling berbahaya di turnamen. Pada akhirnya, Brasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Italia lewat adu penalti di final.

Golden Ball untuk Romario terasa sangat pantas, karena ia adalah sosok kunci di balik sukses Brasil meraih gelar dunia keempat mereka.

9. Salvatore Schillaci (Italia) – Piala Dunia 1990

Italia selalu dikenal dengan bek-bek tangguhnya, tetapi di Piala Dunia 1990, justru seorang striker dadakan bernama Salvatore “Toto” Schillaci yang mencuri perhatian dunia. 

Sebelum turnamen, Schillaci bahkan bukan nama besar di timnas. Namun, begitu diberi kesempatan, ia langsung meledak dengan enam gol.

Schillaci jadi top skor sekaligus pemain terbaik turnamen dengan Golden Ball. Sayangnya, Italia hanya finis di posisi ketiga setelah kalah dari Argentina di semifinal. 

Meski begitu, penampilan Schillaci jadi kisah paling mengejutkan dari Piala Dunia 1990, karena dari pemain cadangan biasa, ia menjelma jadi bintang yang dikenang sepanjang masa.

10. Pemenang Golden Ball di Piala Dunia: Diego Maradona (Argentina) – Piala Dunia 1986

Kalau bicara tentang Piala Dunia 1986 di Meksiko, satu nama langsung muncul: Diego Armando Maradona. 

Sang kapten Argentina benar-benar tampil seperti alien di turnamen ini. Ia mencetak lima gol, lima assist, dan berperan besar dalam setiap laga, termasuk gol legendaris “Hand of God” dan “Goal of the Century” melawan Inggris di perempat final.

Maradona bukan hanya bintang di lapangan, tetapi juga pemimpin sejati yang menginspirasi rekan setimnya. 

Di final melawan Jerman Barat, assist-nya di menit-menit akhir memastikan kemenangan 3-2 Argentina dan gelar juara dunia kedua mereka.

Golden Ball 1986 jadi penghargaan yang sangat pantas, karena Maradona benar-benar mendominasi turnamen dari awal hingga akhir.

11. Paolo Rossi (Italia) – Piala Dunia 1982

Golden Ball pertama dalam sejarah diberikan kepada Paolo Rossi di Piala Dunia 1982 di Spanyol. 

Rossi sebenarnya sempat diragukan karena baru saja kembali dari skorsing panjang, tetapi ia menjawab keraguan itu dengan cara yang luar biasa.

Rossi mencetak enam gol sepanjang turnamen, termasuk hattrick fenomenal ke gawang Brasil di perempat final. 

Ia juga mencetak dua gol ke gawang Polandia di semifinal dan satu gol lagi di final melawan Jerman Barat. Berkat kontribusinya, Italia keluar sebagai juara dunia untuk ketiga kalinya.

Golden Ball, Golden Boot, dan trofi Piala Dunia membuat Rossi jadi legenda abadi Italia. Kisahnya membuktikan bahwa bahkan pemain yang sempat diragukan bisa bangkit dan menulis sejarah besar.

Itulah daftar Pemenang Golden Ball di Piala Dunia dari 1982 hingga 2022. Setiap nama punya kisah heroiknya sendiri, ada yang penuh drama, kejutan, bahkan kontroversi. 

Golden Ball memang bukan trofi utama, tetapi sering jadi simbol dari siapa yang benar-benar mencuri perhatian dunia dalam satu edisi Piala Dunia.Menurut kamu, siapa yang paling pantas jadi pemenang Golden Ball sepanjang sejarah Piala Dunia?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *