8 Pemain Tertua Piala Dunia 2018

Pemain Tertua Piala Dunia 2018

Pemain Tertua Piala Dunia 2018 – Piala Dunia 2018 di Brasil jadi salah satu turnamen paling seru dalam sejarah sepak bola modern. 

Banyak orang masih mengingat betapa dramatisnya ketika Jerman mengalahkan Brasil 7-1 di semifinal, atau ketika Mario Götze menjadi pahlawan di final. 

Tapi selain momen-momen spektakuler itu, ada hal menarik lain yang patut disorot: kehadiran para pemain veteran.

Meski usia mereka sudah tak muda lagi, para pemain senior ini tetap dipercaya oleh negaranya untuk tampil di level tertinggi. Bahkan, beberapa di antaranya masih jadi tulang punggung tim.

Nah, berikut adalah deretan Pemain Tertua Piala Dunia 2018 yang membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tampil garang di lapangan hijau.

Daftar Pemain Tertua Piala Dunia 2018

1. Bruno Alves (Portugal)

Bruno Alves saat itu sudah memasuki usia matang sebagai bek tengah andalan Portugal. Dengan lebih dari 95 caps, ia membawa segudang pengalaman ke Brasil. 

Alves dikenal sebagai bek dengan tubuh kekar, permainan keras, dan disiplin tinggi dalam menjaga lini belakang.

Di level klub, Bruno Alves pernah merumput bersama Porto, Zenit St. Petersburg, Fenerbahçe, dan beberapa klub Eropa lainnya.

Meski bukan sosok flamboyan, kehadirannya di tim Portugal sangat penting sebagai sosok senior yang bisa membimbing rekan setim yang lebih muda. 

Kini setelah pensiun, warisan Bruno Alves tetap dikenang sebagai salah satu bek tangguh yang pernah dimiliki Portugal.

2. Pemain Tertua Piala Dunia 2018: Essam El-Hadary (Mesir)

Meski Mesir baru tampil di Piala Dunia 2018, nama Essam El-Hadary tak bisa dilewatkan saat bicara soal pemain tertua yang pernah tampil. 

Di usia 45 tahun, ia mencatat sejarah sebagai pemain tertua dalam sejarah Piala Dunia, melampaui rekor Faryd Mondragon (Kolombia) yang tampil di Piala Dunia 2018 pada usia 43 tahun.

El-Hadary punya karier panjang lebih dari dua dekade, menjadi kiper utama Mesir dan mengoleksi banyak gelar di level Afrika, termasuk empat Piala Afrika. Saat ia memulai karier profesional, Mohamed Salah bahkan masih bayi. 

El-Hadary membuktikan bahwa dengan disiplin, tekad, dan kerja keras, seorang pemain bisa bertahan di level tertinggi meski sudah menginjak kepala empat.

3. Rafael Márquez (Meksiko)

Rafael Márquez adalah legenda hidup sepak bola Meksiko. Di Piala Dunia 2018, ia sudah berusia 35 tahun, tapi tetap menjadi pilihan utama di lini pertahanan El Tri. 

Karier Márquez dikenal luas saat membela Barcelona, sebelum era Gerard Piqué. Ia memenangkan berbagai trofi besar, termasuk Liga Champions dan La Liga.

Di Piala Dunia 2018, Márquez menjadi kapten Meksiko dan tampil solid sepanjang turnamen. Bahkan, ia mencetak gol penting saat menghadapi Kroasia di fase grup.

Meski Meksiko terhenti di babak 16 besar oleh Belanda, performa Márquez mendapat banyak pujian. 

Setelah itu, ia masih bermain hingga Piala Dunia 2018, menjadikannya salah satu pemain dengan penampilan terbanyak di ajang ini.

Baca Juga: “5 Pemain Tertua di Piala Dunia

4. Pemain Tertua Piala Dunia 2018: Sergey Ignashevich (Rusia)

Bek Rusia yang satu ini sempat memutuskan pensiun dari timnas, tapi kembali dipanggil karena tim sangat membutuhkan pengalamannya.

Sergey Ignashevich kala itu sudah mendekati usia 39 tahun. Dengan postur tinggi dan kemampuan membaca permainan yang matang, ia tetap menjadi pilihan pelatih Rusia.

Ignashevich menghabiskan sebagian besar kariernya di CSKA Moscow, di mana ia menjadi pilar pertahanan klub tersebut selama bertahun-tahun. 

Meski di Piala Dunia 2018 Rusia gagal bersinar, keberadaan Ignashevich memberi ketenangan bagi tim. 

Ia bahkan kembali membela Rusia di Piala Dunia 2018, menunjukkan betapa pentingnya peran pemain veteran dalam menjaga keseimbangan skuad.

5. Tim Cahill (Australia)

Tim Cahill mungkin salah satu nama yang paling diingat dari skuad Australia. Di usia 34 tahun saat Piala Dunia 2018, Cahill tampil impresif dengan mencetak salah satu gol terbaik turnamen lewat tendangan voli spektakuler ke gawang Belanda. 

Gol itu bahkan masih sering diputar ulang hingga sekarang sebagai salah satu gol terbaik dalam sejarah Piala Dunia.

Cahill pernah bersinar bersama Everton di Premier League sebelum melanjutkan kariernya ke Major League Soccer (MLS) dan berbagai klub lain. 

Dengan 105 caps dan lebih dari 50 gol bersama timnas Australia, Cahill adalah legenda sejati Socceroos. 

Ia tetap membela negaranya hingga Piala Dunia 2018, membuktikan loyalitas dan ketajamannya meski usia tak lagi muda.

6. José de Jesús Corona (Meksiko)

Kiper kawakan asal Cruz Azul ini menjadi bagian dari skuad Meksiko di Piala Dunia 2018. Meski lebih sering jadi cadangan bagi Guillermo Ochoa, José Corona tetap memiliki pengalaman yang sangat berharga. Sebagai kiper senior, ia telah membela timnas Meksiko di berbagai turnamen internasional.

Di level klub, Corona adalah legenda di Liga MX dengan lebih dari 500 penampilan. Ia juga ikut membawa Meksiko meraih medali emas Olimpiade 2012 di London. 

Walaupun di Piala Dunia 2018 namanya tidak terlalu mencolok, Corona tetap punya peran penting dalam menjaga kedalaman skuad Meksiko.

7. Felipe Baloy (Panama)

Meskipun Panama baru debut di Piala Dunia 2018, Felipe Baloy layak disebut sebagai salah satu pemain senior yang mencuri perhatian. 

Kapten Panama ini berusia 37 tahun ketika tampil di Rusia, dan bahkan berhasil mencetak gol bersejarah ke gawang Inggris. 

Gol tersebut menjadi gol pertama Panama di ajang Piala Dunia, yang otomatis membuat Baloy jadi legenda di negaranya.

Baloy dikenal sebagai bek tangguh yang memimpin rekan-rekannya dengan semangat tinggi. Ia pernah bermain di Liga Meksiko bersama Monterrey, Santos Laguna, dan Atlas. 

Bagi rakyat Panama, Baloy adalah simbol perjuangan generasi emas yang berhasil membawa negara kecil itu tampil di turnamen terbesar dunia.

8. Pemain Tertua Piala Dunia 2018: Blas Pérez (Panama)

Selain Baloy, Panama juga punya Blas Pérez yang berusia 37 tahun di Piala Dunia 2018. Striker ini sudah lama jadi andalan timnas dengan torehan lebih dari 40 gol dalam lebih dari 100 penampilan internasional.

Pérez mungkin tidak setenar bintang-bintang Eropa, tapi perannya sangat vital untuk timnya. Ia dikenal sebagai penyerang pekerja keras, selalu berlari tanpa lelah, dan tak segan membantu bertahan. 

Bersama Luis Tejada, Blas Pérez menjadi salah satu ancaman terbesar Panama. Meski timnya tidak melaju jauh, kehadiran Pérez memberi warna tersendiri di turnamen.

Penutup: Senioritas yang Jadi Modal Berharga

Melihat daftar Pemain Tertua Piala Dunia 2018, jelas sekali bahwa usia bukan halangan untuk tetap bersaing di level tertinggi. 

Dari Bruno Alves hingga Rafael Márquez, dari Ignashevich hingga Tim Cahill, semua menunjukkan bahwa pengalaman bisa jadi senjata penting di tengah ketatnya persaingan.

Bahkan, beberapa nama seperti El-Hadary, Baloy, dan Blas Pérez membuktikan bahwa pemain veteran bisa mencatat sejarah besar untuk negaranya. 

Ada yang mencetak gol ikonik, ada yang menjadi pemimpin, ada pula yang mencatatkan rekor tak tertandingi.

Piala Dunia selalu jadi ajang regenerasi, tapi keberadaan pemain senior adalah bukti bahwa pengalaman, mental, dan dedikasi masih sangat dibutuhkan. Kalau menurut kamu, siapa yang paling berkesan dari daftar Pemain Tertua Piala Dunia 2018 ini?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *