Kartu Merah Kontroversial dalam Sejarah Piala Dunia – Piala Dunia selalu penuh drama. Bukan cuma soal gol-gol indah atau adu penalti yang bikin jantung berdebar, tapi juga tentang keputusan wasit yang kerap jadi bahan perdebatan panjang. Salah satu yang paling sering jadi sorotan tentu saja adalah kartu merah.
Bayangkan, satu kartu merah bisa mengubah jalannya pertandingan secara drastis. Tim yang awalnya unggul bisa langsung tertekan karena kehilangan satu pemain.
Lebih parahnya lagi, kalau kartu merah itu terasa “nggak adil” atau terlalu berlebihan, efeknya bisa panjang: dari protes pemain, kericuhan di lapangan, sampai jadi bahan pembicaraan bertahun-tahun setelah turnamen berakhir.
Nah, di sepanjang sejarah Piala Dunia, ada beberapa kartu merah yang masih diingat banyak orang sampai sekarang karena dianggap penuh kontroversi.
Ada yang disebabkan ulah pemain sendiri, ada juga yang terjadi karena keputusan wasit yang dianggap keliru.
Yuk, kita bahas lebih dalam beberapa kartu merah kontroversial dalam sejarah Piala Dunia berikut ini.
Daftar Kartu Merah Kontroversial dalam Sejarah Piala Dunia
1. David Beckham (Piala Dunia 1998)
Nama David Beckham langsung jadi headline di Inggris setelah insiden melawan Argentina di babak 16 besar Piala Dunia 1998.
Saat skor masih imbang 2-2, Beckham yang sudah jatuh ditekel Diego Simeone melakukan aksi balasan dengan menendang pemain Argentina itu.
Meskipun tendangannya sebenarnya tidak terlalu keras, wasit langsung mengeluarkan kartu merah. Inggris pun harus bermain dengan 10 orang hingga akhirnya kalah lewat adu penalti.
Banyak yang menilai Beckham terlalu keras dihukum, sementara Simeone dianggap “berlebihan” dalam bereaksi.
Setelah laga, media Inggris pun langsung menghujat Beckham habis-habisan, bahkan fotonya dibakar suporter di jalanan.
2. Josip Simunic (Piala Dunia 2006)
Salah satu insiden paling membingungkan terjadi di fase grup Piala Dunia 2006 antara Kroasia melawan Australia.
Bek Kroasia, Josip Simunic, mendapat kartu kuning pertama di menit ke-61. Lalu, pada menit ke-90, ia menerima kartu kuning kedua. Aneh bin ajaib, wasit Graham Poll tidak mengeluarkan kartu merah.
Baru di injury time, setelah Simunic menerima kartu kuning ketiga, barulah ia benar-benar diusir keluar lapangan.
Kasus ini jadi bahan tertawaan sekaligus kecaman, karena seorang pemain bisa tetap bermain meski sudah dua kali mendapat kartu kuning. FIFA akhirnya mengkritik keras wasit asal Inggris tersebut, dan Poll pun tidak lagi memimpin pertandingan di turnamen itu.
3. Kartu Merah Kontroversial dalam Sejarah Piala Dunia: Wayne Rooney (Piala Dunia 2006)
Perempat final Inggris vs Portugal di Piala Dunia 2006 menghadirkan drama tersendiri. Wayne Rooney, striker muda yang sedang naik daun, terlibat duel sengit dengan bek Portugal Ricardo Carvalho.
Dalam satu momen, Rooney terlihat menginjak bagian sensitif Carvalho, yang langsung membuat pemain Portugal itu terjatuh.
Wasit kemudian mengusir Rooney dengan kartu merah. Kontroversinya semakin panas karena Cristiano Ronaldo—rekan setim Rooney di Manchester United—terlihat ikut “menekan” wasit untuk memberi hukuman.
Bahkan Ronaldo sempat mengedipkan mata ke arah bangku cadangan Portugal setelah Rooney diusir, yang membuat publik Inggris merasa dikhianati.
Kejadian ini meninggalkan luka panjang, meskipun keduanya akhirnya berdamai saat kembali ke klub.
Baca Juga: “Pertandingan Piala Dunia dengan Kartu Merah Terbanyak“
4. Zinedine Zidane (Piala Dunia 2006)
Final Piala Dunia 2006 di Jerman seharusnya jadi panggung perpisahan yang indah untuk Zinedine Zidane.
Tapi semua berubah ketika ia kehilangan kesabaran. Di babak perpanjangan waktu melawan Italia, Zidane menanduk Marco Materazzi setelah bek Italia itu diduga melontarkan hinaan personal.
Wasit Horacio Elizondo, yang awalnya tidak melihat kejadian tersebut, akhirnya memberi kartu merah setelah mendapat laporan dari asisten wasit.
Momen itu jadi salah satu adegan paling ikonik sekaligus kontroversial dalam sejarah sepak bola.
Prancis akhirnya kalah lewat adu penalti, dan Zidane menutup kariernya bukan dengan trofi, melainkan dengan kartu merah.
5. Luis Suarez (Piala Dunia 2010)
Kalau ngomongin drama, Piala Dunia 2010 punya kisah luar biasa dari Luis Suarez. Di perempat final melawan Ghana, Suarez jadi “penjaga gawang dadakan” dengan menepis bola sundulan Dominic Adiyiah yang seharusnya masuk ke gawang di menit terakhir perpanjangan waktu.
Suarez langsung mendapat kartu merah, dan Ghana diberi penalti. Namun Asamoah Gyan gagal mengeksekusi penalti itu, bola menghantam mistar gawang. Pertandingan lanjut ke adu penalti, dan Uruguay akhirnya lolos ke semifinal.
Suarez kemudian merayakan keberhasilan timnya seakan pengorbanannya dianggap “pahlawan”, sementara Ghana meratap karena kehilangan kesempatan emas untuk jadi tim Afrika pertama di semifinal Piala Dunia.
Itulah beberapa momen kartu merah kontroversial dalam sejarah Piala Dunia yang sampai sekarang masih sering dibicarakan.
Dari Beckham yang dihujat bangsanya sendiri, Zidane yang mengakhiri karier dengan cara mengejutkan, hingga Suarez yang “mengorbankan diri” demi negaranya, semua meninggalkan jejak unik dalam perjalanan turnamen terbesar di dunia ini.
Kartu merah memang bagian dari sepak bola, tapi ketika keputusannya dianggap kontroversial, efeknya bisa jauh lebih besar.
Ia bisa mengubah jalannya pertandingan, menentukan nasib sebuah negara, bahkan membentuk reputasi seorang pemain sepanjang hidupnya.
Nah, kalau menurut kamu, kartu merah mana yang paling kontroversial dan nggak bisa dilupakan dalam sejarah Piala Dunia?