Kalau ngomongin cara lolos Piala Dunia zona Asia, ini bukan cuma soal menang di satu atau dua pertandingan saja.
Prosesnya panjang, melelahkan, dan penuh drama—mulai dari babak awal yang diikuti negara-negara dengan peringkat rendah, sampai laga panas yang mempertemukan tim-tim elite Asia.
Setiap tim harus siap fisik, mental, dan strategi untuk bisa sampai ke puncak dan mengamankan tiket menuju ajang sepak bola paling bergengsi di dunia.
Asia sendiri punya sistem kualifikasi yang cukup unik dan berlapis, menyesuaikan jumlah negara peserta yang sangat banyak.
Jadi, untuk benar-benar paham bagaimana cara lolos Piala Dunia zona Asia, kita perlu melihat tahapan-tahapannya dari awal sampai akhir.
Tahapan Lengkap Cara Lolos Piala Dunia Zona Asia
Berikut adalah penjelasan detail tiap putaran dalam kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Sistemnya dibuat agar semua negara punya kesempatan, tapi tetap memastikan tim terbaik yang benar-benar layak bisa lolos.
1. Putaran 1 – Babak Awal untuk Peringkat Terbawah
Tahap pertama ini diikuti oleh 20 tim dengan peringkat FIFA terendah di Asia. Formatnya menggunakan sistem dua leg (kandang dan tandang), jadi setiap tim punya kesempatan untuk memanfaatkan dukungan penonton di rumah sekaligus menguji kekuatan saat bermain di kandang lawan.
Tujuannya sederhana: menyaring 10 tim terbaik yang akan bergabung di putaran berikutnya. Meski ini disebut “babak awal”, persaingan sudah terasa sengit karena setiap negara ingin memulai perjalanan Piala Dunia mereka dengan langkah positif.
Baca Juga: “Sistem Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia“
2. Cara Lolos Piala Dunia Zona Asia: Putaran 2 – Fase Grup Pertama yang Serius
Di tahap ini, ada 36 tim yang bertarung. Komposisinya terdiri dari 26 tim dengan peringkat terbaik di Asia, ditambah 10 tim yang lolos dari putaran pertama. Mereka akan dibagi ke dalam sembilan grup, masing-masing berisi empat tim.
Sistemnya adalah kompetisi penuh (home and away), sehingga setiap tim akan menjalani enam pertandingan.
Dua tim teratas di setiap grup akan melaju ke putaran berikutnya. Di sinilah mulai terlihat perbedaan antara tim papan atas dan tim yang baru berkembang.
3. Putaran 3 – Perebutan Tiket Langsung
Nah, ini adalah tahap krusial bagi banyak negara. Di putaran ketiga, ada 18 tim yang lolos (juara dan runner-up grup putaran kedua). Mereka akan dibagi ke dalam tiga grup yang masing-masing berisi enam tim.
Sistemnya masih sama, home and away, tapi tekanannya jauh lebih besar. Kenapa? Karena dua tim teratas di masing-masing grup otomatis mendapatkan tiket ke Piala Dunia 2026.
Artinya, dari tahap ini saja sudah ada enam wakil Asia yang dipastikan melangkah ke turnamen utama.
4. Putaran 4 – Kesempatan Kedua Bagi Tim Peringkat Tengah
Tidak semua yang gagal di putaran ketiga langsung tersingkir. Tim-tim yang finis di peringkat 3 dan 4 di grup mereka masih punya kesempatan melalui putaran keempat.
Di tahap ini, 6 tim akan dibagi menjadi dua grup, masing-masing berisi tiga tim. Pertandingan dilakukan di tempat netral dan hanya sekali berhadapan—tidak ada leg kedua.
Juara dari masing-masing grup ini akan langsung mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026.
5. Cara Lolos Piala Dunia Zona Asia: Putaran 5 – Jalan Terakhir Menuju Play-off Antar Konfederasi
Bagi tim yang finis sebagai runner-up di putaran keempat, perjuangan belum selesai. Mereka harus saling berhadapan di laga dua leg (kandang dan tandang). Pemenangnya akan mendapatkan tiket untuk bermain di babak play-off antar konfederasi.
Di babak play-off ini, mereka akan menghadapi wakil dari konfederasi lain, dan hanya pemenanglah yang akan mendapatkan tiket terakhir ke Piala Dunia.
Tantangan Berat di Setiap Tahap
Kalau dilihat dari prosesnya, cara lolos Piala Dunia zona Asia bukanlah hal yang mudah. Tim-tim Asia harus siap menghadapi perjalanan panjang yang bisa memakan waktu hampir tiga tahun, bermain di berbagai kondisi cuaca, perbedaan waktu, dan atmosfer stadion yang beragam.
Selain itu, perubahan generasi pemain, cedera, dan jadwal padat di liga domestik juga bisa memengaruhi performa tim nasional di tengah proses kualifikasi yang panjang.
Penutup: Siapkah Negara Favorit dan Kuda Hitam?
Piala Dunia 2026 akan menjadi yang terbesar dalam sejarah, dengan jumlah peserta yang bertambah.
Asia pun mendapat kuota lebih banyak, tapi itu tidak berarti jalan menuju turnamen ini jadi lebih mudah.
Justru, persaingan semakin ketat karena semua negara ingin memanfaatkan kesempatan ini.
Bagi negara-negara favorit seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, atau Arab Saudi, mungkin peluangnya besar. Tapi sejarah Piala Dunia membuktikan, kuda hitam selalu bisa muncul dari mana saja. Pada akhirnya, cara lolos Piala Dunia zona Asia bukan cuma tentang kemampuan teknis, tapi juga soal ketahanan, strategi, dan mental juara.